Mengapa Harus Berinvestasi? Ini 5 Alasan Utama yang Tidak Bisa Anda Abaikan! - Ruang Merdeka
Mengapa Harus Berinvestasi? Ini 5 Alasan Utama yang Tidak Bisa Anda Abaikan!

Mengapa Harus Berinvestasi? Ini 5 Alasan Utama yang Tidak Bisa Anda Abaikan!

Apakah Anda pernah merasa uang yang Anda simpan di bank semakin hari seolah-olah semakin "menciut" nilainya? Atau Anda bertanya-tanya, bagaimana caranya agar uang yang Anda miliki bisa bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya? 

Jawabannya terletak pada satu kata: INVESTASI.

Berdasarkan materi dari Sekolah Pasar Modal Level 1 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut adalah 5 alasan mendasar mengapa Anda harus mulai berinvestasi, bukan hanya menabung.


1. Melawan Inflasi: Musuh Tak Terlihat yang Menggerogoti Nilai Uang Anda

Apa itu Inflasi?
Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus. Dengan kata lain, ini adalah proses penurunan nilai uang dari waktu ke waktu.

Ilustrasi Sederhana:
Bayangkan uang Rp 100.000 yang Anda simpan di lemari pada tahun 2006. Di tahun 2015, uang tersebut masih Rp 100.000 secara nominal. Namun, daya belinya sudah jauh berkurang. Apa yang dulu bisa dibeli dengan Rp 100.000, kini mungkin membutuhkan Rp 150.000 atau lebih.

Kesimpulan: Jika uang hanya disimpan, nilainya akan tergerus inflasi. Investasi bertujuan untuk memberikan return (imbal hasil) yang dapat mengalahkan laju inflasi, sehingga nilai uang Anda tidak hanya terjaga, tetapi juga bertumbuh.


2. Menabung vs. Berinvestasi: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Banyak orang mengira menabung dan berinvestasi adalah hal yang sama. Faktanya, keduanya sangat berbeda. Berikut perbandingannya:

AspekInvestasiMenabung
TujuanMemperoleh KeuntunganMenyimpan Dana
Potensi RisikoAda, namun dapat dikelolaRelatif Tidak Ada Risiko
Jenis TransaksiJual-Beli Aset (Saham, dll)Simpan-Pinjam
TempatPasar ModalPerbankan

Investasi memiliki risiko, namun juga membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan hanya menyimpan uang di tabungan.


3. Membangun Kekayaan Jangka Panjang: Kisah Nyata Astra dan Unilever

Materi dari BEI memberikan contoh nyata yang sangat inspiratif:

  • Saham Astra International (ASII):

    • Pada 1993, dengan modal Rp 7,8 juta, Anda bisa membeli 5.045 lembar saham ASII.

    • 18 tahun kemudian (2011), nilai portofolio Anda telah tumbuh menjadi Rp 340 juta.

    • Itu berarti pertumbuhan sekitar 4.280% atau rata-rata 24% per tahun!

  • Saham Unilever (UNVR):

    • Sejak IPO pada 1982, saham UNVR telah naik lebih dari 1.300 kali lipat dalam 19 tahun.

Contoh ini membuktikan bahwa investasi di instrumen yang tepat dengan orientasi jangka panjang dapat menghasilkan kekayaan yang signifikan.


4. Investasi Itu Mudah, Terjangkau, dan Menguntungkan

Banyak yang masih ragu karena mengira investasi, terutama saham, itu:

  • Ribet dan butuh pengetahuan tinggi

  • Butuh modal besar

  • Berisiko tinggi seperti judi

Faktanya, menurut BEI:

  • Mudah: Banyak perusahaan sekuritas dan manajer investasi yang memberikan rekomendasi. Ada juga fasilitas online trading.

  • Terjangkau: Anda bisa mulai investasi saham secara rutin dengan Rp 100.000 per bulan.

  • Menguntungkan: Dengan strategi yang tepat (seperti investasi berkala dan jangka panjang), investasi saham bukanlah judi, melainkan cara cerdas untuk mengembangkan dana.


5. Pasar Modal Memberikan Lebih Dari Sekedar Keuntungan Finansial

Berinvestasi di pasar modal tidak hanya menguntungkan untuk Anda pribadi, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian nasional:

  • Sumber Pembiayaan bagi Perusahaan: Membantu perusahaan berkembang dan berekspansi.

  • Menciptakan Lapangan Kerja: Perusahaan yang berkembang akan membuka lowongan kerja baru.

  • Penyebaran Kepemilikan Perusahaan: Masyarakat luas bisa memiliki bagian dari perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.


Kapan Harus Mulai? SEKARANG!

Waktu terbaik untuk mulai berinvestasi adalah sekarang juga. Semakin awal Anda mulai, semakin lama waktu yang dimiliki uang Anda untuk bertumbuh melalui efek compounding.

Langkah Awal yang Bisa Anda Lakukan:

  1. Pahami tujuan investasi Anda (dana pendidikan, pensiun, dll).

  2. Kenali profil risiko Anda (apakah Anda risk aversemoderate, atau risk taker?).

  3. Pelajari alternatif investasi (saham, reksa dana, obligasi, ETF).

  4. Buka rekening efek di perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI.

Jangan biarkan uang Anda diam dan tergerus inflasi. Mulailah mengambil langkah cerdas untuk membangun masa depan finansial yang lebih baik dengan berinvestasi.

Disclaimer: Investasi di pasar modal memiliki risiko. Nilai investasi dapat naik atau turun. Pastikan untuk selalu mempelajari produk investasi sebelum memulai.

 

Share with your friends

Ad Placement