Apakah Anda pernah mendengar kata "saham" dan langsung membayangkan sesuatu yang rumit, berisiko tinggi, dan hanya untuk orang-orang berduit?
Jika iya, maka Anda perlu membaca panduan ini sampai selesai.
Berdasarkan materi Sekolah Pasar Modal Level 1 dari Bursa Efek Indonesia (BEI), artikel ini akan menjelaskan dengan sederhana dan lengkap tentang apa itu saham dan bagaimana memulainya, bahkan dengan modal kecil.
Definisi Saham: Bukti Kepemilikan Perusahaan
Saham dapat didefinisikan secara sederhana sebagai:
"Bukti kepemilikan suatu perseroan (perusahaan) yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan."
Dengan kata lain, ketika Anda membeli saham suatu perusahaan, Anda berarti memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
Anda bukan hanya menjadi "pelanggan", tetapi menjadi pemilik (dalam porsi tertentu).
Status sebagai pemilik inilah yang memberikan Anda hak atas keuntungan perusahaan dan asetnya.
Cerita Sederhana: Pak Bejo dan Usaha Bakso
Mari kita pahami konsep saham dengan ilustrasi yang sangat mudah dicerna, yaitu cerita Pak Bejo dan Usaha Bakso dari materi BEI.
Kebutuhan Modal: Pak Bejo ingin membuka usaha bakso yang membutuhkan modal sebesar Rp 8 juta. Namun, ia hanya memiliki dana Rp 1 juta.
Penawaran Saham: Untuk menyelesaikan masalah ini, Pak Bejo mengajak 7 temannya untuk ikut menanamkan modal. Masing-masing menyetorkan Rp 1 juta.
Terbentuklah Kepemilikan Saham: Sekarang, usaha bakso tersebut memiliki total 8 pemilik (Pak Bejo dan 7 temannya). Setiap orang memegang 1 lembar saham senilai Rp 1 juta, yang mewakili kepemilikan mereka dalam usaha bakso tersebut.
Dalam dunia nyata, perusahaan seperti Astra, Unilever, atau Bank BCA juga melakukan hal serupa.
Mereka "mengajak" masyarakat luas (melalui Bursa Efek) untuk menjadi pemilik dengan cara membeli saham mereka, guna mendapatkan modal pengembangan usaha.
Keuntungan Investasi Saham: Apa yang Anda Dapatkan?
Sebagai pemilik saham, ada dua cara utama untuk mendapatkan keuntungan:
1. Capital Gain
Ini adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga jual dan harga beli saham.
Ilustrasi: Anda membeli saham usaha bakso Pak Bejo seharga Rp 1 juta. Karena usahanya sukses, nilai per sahamnya naik menjadi Rp 2 juta. Jika Anda menjualnya, Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 1 juta.
2. Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan (sebagian dari laba bersih) perusahaan kepada para pemegang saham.
Ilustrasi: Setahun beroperasi, usaha bakso Pak Bejo untung bersih Rp 2 juta. Para pemilik (Pak Bejo dan teman-teman) memutuskan untuk membagikan Rp 1,6 juta sebagai dividen dan menyimpan Rp 400 ribu untuk pengembangan. Maka, setiap pemegang 1 saham akan menerima dividen sebesar Rp 200.000 (Rp 1,6 juta ÷ 8 pemegang saham).
Catatan: Tidak semua perusahaan membagikan dividen. Beberapa memilih untuk menginvestasikan kembali seluruh labanya untuk pertumbuhan yang lebih cepat di masa depan.
Praktik di Pasar Modal: Beli Saham dalam "Lot"
Di Bursa Efek Indonesia, saham tidak dibeli per lembar, tetapi dalam satuan yang disebut Lot.
1 Lot = 100 Lembar Saham
Ini adalah jumlah minimal pembelian. Jadi, jika harga saham suatu perusahaan adalah Rp 1.000 per lembar, maka modal minimal yang Anda butuhkan untuk membelinya adalah:
100 lembar x Rp 1.000 = Rp 100.000.
Dengan demikian, investasi saham bisa dimulai dengan modal yang sangat terjangkau.
5 Tips Memulai Investasi Saham dengan Modal Kecil
Bagi Anda pemula yang ingin mulai dengan modal terbatas, berikut tipsnya:
Mulai dengan Modal yang Sangat Terjangkau
Seperti yang dijelaskan BEI, Anda bisa mulai dengan Rp 100.000. Fokusnya adalah untuk belajar dan membangun kebiasaan investasi, bukan mencari untung besar dalam semalam.Pilih Perusahaan Sekuritas yang Tepat
Anda tidak bisa langsung membeli saham di Bursa. Anda perlu membuka rekening efek di Perusahaan Sekuritas yang telah menjadi Anggota Bursa (AB). Pilih sekuritas yang memiliki platform online trading yang user-friendly dan biaya komisi yang kompetitif.Lakukan Diversifikasi Secara Bertahap
Prinsip "jangan taruh semua telur dalam satu keranjang" sangat berlaku di investasi. Daripada menaruh Rp 1 juta hanya pada 1 jenis saham, lebih baik beli beberapa saham dari sektor yang berbeda (misal: 2 lot saham A, 2 lot saham B, dan 2 lot saham C) untuk meminimalisir risiko.Terapkan Strategi Investasi Berkala
Daripada mencoba memprediksi harga terendah, terapkan strategi rutin investasi (misal, setiap bulan membeli saham senilai Rp 200.000). Strategi ini disebut dollar-cost averaging dan sangat cocok untuk pemula dengan modal kecil.Berpikirlah Jangka Panjang dan Terus Belajar
Investasi saham bukanlah judi. Jadilah investor, bukan spekulan. Fokuslah pada perusahaan-perusahaan fundamental yang baik dan memiliki prospek cerah di masa depan. Fluktuasi harga harian adalah hal yang wajar, tetapi dalam jangka panjang, saham perusahaan baik cenderung naik. Manfaatkan sumber edukasi seperti Sekolah Pasar Modal BEI untuk terus menambah pengetahuan.
Kesimpulan
Saham adalah instrumen investasi yang powerful untuk membangun kekayaan jangka panjang.
Konsepnya sederhana: Anda menjadi pemilik perusahaan dan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan perusahaan (capital gain) dan pembagian laba (dividen).
Dengan modal mulai dari Rp 100.000, Anda sudah bisa memulai perjalanan investasi Anda.
Jangan takut untuk memulai dengan langkah kecil. Yang terpenting adalah segera memulai dan terus belajar.